Jangan Biarkan Masalah Pajak Film Hollywood Berlarut-larut, INGAT : masih banyak yang lebih penting

Opini publik beraneka ragam menanggapi masalah " Pajak Film - Film Hollywood ". Hal ini menjadikan munculnya pro dan kontra, hingga akhirnya masalah ini seakan - akan menjadi bahan obrolan utama bagi pecinta film-film hollywood, terutama dikalangan anak muda. Sebenarnya ini bukan masalah yang besar jika ditangani dengan arif dan bijaksana. Tidak ada gunanya saling berdebat, toh akhirnya semua ini tidak akan menyelesaikan masalah. Jangan sampai masalah ini menutupi masalah yang jauh lebih besar, contohnya masalah mafia pajak.

Masalah mafia pajak saja belum ketemu titik terang penyelesainnya, meskipun beberapa pelakunya sudah tertangkap. Janganlah ditambah dengan masalah baru lagi. Jika hal ini terus terjadi maka kepercayaan publik akan semakin turun. Apakah semua masalah ini cuma permainan semata??? Pertanyaan itu yang kini muncul di masyarakat.Sungguh ironis memang,,, tapi itulah masalah yang kini menghinggapi bangsa ini.

Mari bersama kita berfikir jernih, duduk berdampingan, jalan beriringan, dan tidak lagi mencari - cari siapa yang benar dan siapa yang salah khususnya dalam menanggapi dan mencari penyelesaian masalah biaya pajak film - film hollywood. Kita ini bangsa yang besar, jadi kita harus bisa menunjukkan kepada bangsa luar bahwa kita bisa arif dalam menanggapi suatu masalah. Bukannya saling bertikai atau berselisih satu sama lain. Janganlah kita mementingkan ego pribadi, karena pada dasarnya pajak itu kewajiban dan hak kita semua.

Sudah STOP perdebatan ini, kebijakan sudah ada yang lebih kompeten atau berwenang mengurusinya. Mari kita semua berbesar hati menerima semua kebijakan. Percayalah kebijakan itu diambil untuk kebaikan kita semua. Karena dengan begitu kita akan belajar untuk mencintai film - film karya putra - putri terbaik bangsa. Yakinlah suatu saat film- film anak negeri akan mampu berbicara banyak di kancah perfilman internasional. Inilah salah satu sisi positif dari kebijakan ini.

                                                                                                                             Karya : Rahmadi Aldilah